Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah yang diterapkan di SD Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Ronowijayan mendapat atensi dari DPRD Kabupaten Ponorogo. Komisi D DPRD dengan ketuanya Riyanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Selasa (30/9/2025) untuk menelusuri akar persoalan yang terjadi untuk dijadikan bahan masukan buat pemerintah.
Diketahui, program MBG dihentikan oleh SDMT Ronowijayan akibat keterlambatan distribusi. Ketua Komisi D, Riyanto, menyesalkan adanya keterlambatan tersebut hingga berujung penolakan dari pihak sekolah. “Kami mengingatkan jangan sampai kasus program MBG di SDMT terulang kembali di Ponorogo,” harapnya.
Setelah terjadi dialog antara Komisi D DPRD dengan pihak SDMT disimpulkan bahwa, pihak SDMT Ronowijayan tidak menolak program MBG yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto. Mereka hanya kecewa karena pengantaran beberapa kali terlambat 1 hingga 2 jam dari jadwal kesepakatan pukul 11.00 siang. “Keterlambatan ini jelas berdampak pada terganggunya kegiatan belajar mengajar (KBM) maupun kegiatan ekstrakurikuler,” ujar Riyanto.
Riyanto menambahkan, SDMT siap kembali menerima program MBG dengan catatan pengiriman harus sesuai kesepakatan dan komitmen antara sekolah dan Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ia juga meminta agar SPPG Tonatan segera melayani MBG di SDMT, mengingat dapur bergizi yang sebelumnya dikelola sekolah sudah dibubarkan. Jika tidak segera tertangani, hal itu bisa mengganggu siswa.
“Kami minta jangan sampai ada keterlambatan lagi. Sekolah siap menerima program ini asalkan sesuai komitmen dan tepat waktu,” ujar Riyanto. (MC/YAN)